Lebih dari seperempat juta
komputer akan beresiko kehilangan akses internet pada tanggal 9
Juli 2012, karena serangan malware bernama Alureon.
Malware ini sering dijuluki malware DNS
Changer, beberapa blog menjulukinya sebagai malware
‘internet doomsday’ atau kiamat internet.
Julukan kiamat internet bagi malware Alureon ini berawal dari resiko
pemadaman dan pemutusan koneksi internet secara masal, sehingga banyak blog
yang menjulukinya sebagai malware kiamat internet.
DNS Changer sendiri adalah virus yang dijalankan oleh lingkaran
kejahatan asal Estonia yang telah di tutup oleh FBI pada bulan November tahun
lalu. Konon, DNS Changer sudah menginfeksi sekitar 500.000 komputer dan Mac.
virus ini pertama kali digunakan pada tahun
2007 dan masuk ke dalam komputer tanpa sepengetahuan pengguna kemudian mengklik
iklan yang tidak sah. Efek lain yang ditimbulkan virus ini adalah melambatnya
koneksi internet dan menonaktifkan program antivirus.
Menurut FBI, virus ini dirancang
untuk mengarahkan lalulintas internet melalui server DNS (Domain
Name System) yang
dikontrol oleh penjahat.
Seperti yang dikutip dari Reuters
dan Telegraph, pada minggu ini malware atau virus DNS Changer telah
terdeteksi menginfeksi sekitar 245.000 komputer dan 45.355 diantaranya berada
di Amerika Serikat.
Amerika Serikat telah menuduh 7
orang yang mendalangi serangan virus kiamat internet di seluruh dunia, 6
orang berasal dari Estonia sedangkan yang ke tujuh tinggal di Rusia dan saat
ini masih buron.
Sampai saat ini sudah 2 orang tersangka asal Estonia telah
diekstradisi ke New York untuk menjalani proses peradilan di pengadilan federal
Manhattan.
Pemerintah AS memutuskan untuk
mengambil alih server DNS milik penjahat dan menutupnya. Server ditutup pada
hari Senin, 9 Juli 2012 dan saat server ditutup maka lebih dari 250.000
komputer yang terinfeksi tidak akan dapat terkoneksi dengan internet.
Kunjunginwww.m.faktadunia.co.ccDari Mobile Kamu